
Kekurangan gizi masa anak-anak selalu dihubungkan dengan kekurangan vitamin mineral yang spesifik serta berhubungan dengan mikronutrien maupun makronutrien tertentu. Beberapa tahun terakhir ini telah banyak kasus mengenai dampak dari kekurangan intake zat gizi, dimulai dari meningkatnya risiko terhadap penyakit infeksi dan kematian yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mental.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik yang ditandai dengan penurunan kecepatan pertumbuhan dan merupakan dampak dari ketidakseimbangan gizi. Menurut World Health Organization (WHO) Child Growth Standart, stunting didasarkan pada indeks panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur (TB/U) dengan batas (z-score) kurang dari -2 SD. Kejadian stunting merupakan dampak dari asupan gizi yang kurang, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, tingginya kesakitan, atau merupakan kombinasi dari keduanya. Kondisi tersebut sering dijumpai di daerah-daerah dengan kondisi ekonomi yang kurang mendukung.
Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun serta stunting juga dapat terjadi ketika anak itu sudah lahir. Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak, menyebabkan penderitanya mudah sakit dan memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa. Stunting masih merupakan satu masalah gizi di Indonesia yang belum terselesaikan. Stunting akan menyebabkan dampak jangka panjang yaitu terganggunya perkembangan fisik, mental, intelektual, serta kognitif.

Desa Semowo terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dengan
letak administrasinya yaitu dari sebelah berbatasan dengan Desa Truko Kecamatan Bringin, pada sebelah timur berbatasan dengan Desa Pucung, Desa Dapadayam dan Desa Tukang, pada sebelah selatan berbatasan dengan Desa Segiri dan Desa Bendungan serta pada bagian Barat berbatasan dengan Desa Glawan dan Kadirejo. Desa Semowo mempunyai luas wilayah sebesar 739,8 ha dan tercatat secara administraf terdapat 8 dusun didalamnya yang diantaranya yaitu Dusun Semowo, Dusun Gambir, Dusun Tawangsari, Dusun Borangan, Dusun Tunggakrejo, Dusun Mendoh Kidul, Dusun Mendoh Lor dan Dusun Santen.
Berdasarkan data Dinkes tercatat bahwa tahun 2020, jumlah anak penderita
Stunting di Kabupaten Semarang sebanyak 3.817 anak atau 5,31% dari total jumlah anak sedangkan berdasarkan PPGBM prevalensi balita Stunting mencapai 12,58% dan Desa Semowo termasuk di dalamya sebagai salah satu desa dengan status Stunting tertinggi di Kecamatan Pabelan. Dari data yang kami terima Desa Semowo termasuk dalam kategori stunting peringkat ke 4 di Kabupaten Semarang. Penulis : Ulfa, Octa, Novia (KKN UNNES GIAT 2022)